Virus imunodifisiensi manusia ( human immunodeficiency virus; HIV ) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS.
Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas)
tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata
lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi
(kekurangan) sistem imun.
HIV AIDS merupakan salah
satu penyakit paling mematikan di dunia. Perlu dilakukan penyuluhan
secara berkala mengenai edukasi tentang bahaya HIV AIDS.
Masa remaja adalah masa dimana manusia lebih mudah untuk dipengaruhi
oleh lingkungan karena emosi seseorang masih labil di fase ini. oleh
karena itu, perlu dilakukan sosialisasi tentang HIV AIDS kepada
masyarakat khususnya para remaja sebelum virus HIV AIDS merenggut masa
depan mereka. Jumlah penderita HIV AIDS terus meningkat dikarenakan
kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya HIV AIDS ini.
Setiap orang berpotensi tertular bahaya HIV AIDS. Orang yang paling beresiko terjangkit HIV AIDS adalah orang yang berhubungan seksual dengan orang yang positif terjangkit virus HIV AIDS tanpa menggunakan kondom, orang yang mendapat donor darah yang sudah terinfeksi oleh virus HIV, menggunakan alat suntikan tanpa mensterilkannya terlebih dahulu, orang yang bekerja di tempat yang berhubungan dekat dengan penderita HIV atau yang berhubungan dengan HIV itu sendiri Misalnya petugas donor darah, perawat rumah sakit, dan lain – lain. Jika Anda bekerja di bidang kesehatan seperti yang disebutkan sebelumnya, lebih baik Anda harus berhati-hati karena bahaya HIV AIDS bisa memasuki tubuh manusia melalui luka. Oleh karena itu, segera tutup luka dan sterilkan luka supaya virus dan kuman tidak bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka.
Gejala-gejala dan bahaya penularan virus HIV/AIDS
Tahapan-tahapan HIV menjadi AIDS memiliki gejala-gejala dan bahaya sebagai berikut:
1. Tahap awal infeksi HIV, gejalanya mirip dengan influenza (demam, rasa
lemah, lesu, sendi pembesaran kelenjar). Gejala ini biasanya hanya
berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan
sendirinya.
2. Tahap tanpa gejala, meskipun ia tidak menunjukkan gejala, tetapi pada
tes darah ditemukan antibodi HIV dan disebut HIV+. Masa ini dapat
berlangsung bertahun-tahun (5-7 tahun).
3. Tahap ARC (AIDS related complex), muncul gejala-gejala AIDS. ARC
adalah istilah bila didapati dua atau lebih gejala yang berlangsung
selama tiga bulan atau lebih, yaitu demam disertai keringat malam,
penurunan berat badan lebih dari 10%, kelemahan tubuh yang mengganggu
aktifitas sehari-hari, pembesaran kelenjar secara lebih luas, diare
(mencret) berkala atau terus-menerus dalam waktu lama tanpa sebab yang
jelas, batuk dan sesak napas lebih dari satu bulan, kulit gatal dan
bercak-bercak merah kebiruan, sakit tenggorokan dan pendarahan yang tak
jelas sebabnya.
4. Tahap AIDS, muncul infeksi lain yang berbahaya (TBC, jamur, dan
lain-lain) karena kekebalan tubuh telah demikian rusak, yang disebut
infeksi oportunistik. Disamping itu, dapat terjadi kanker kulit dan
kanker kelenjar getah bening.
5. Tahap gangguan otak (susunan saraf pusat), pada tahap ini dapat
mengakibatkan kematian sel otak dan gangguan mental. Gangguan mental
yang terjadi berupa demensia (gangguan daya ingat), penurunan kesadaran,
gangguan psikotik, depresi, dan gangguan saraf.